Friday, April 22, 2011

PEJABAT DAN UANG

Pernahkah mereka, para pejabat, bertanya pada diri mereka sendiri sebelum mengeluh ketika rakyatnya berbuat sesuatu yang menyinggung perasaan pejabat, “Mengapa diantara rakyatku ada yang berdemonstrasi menentangku? Mengapa ada suatu wilayah di negeri ini yang ingin membebaskan diri dari kekuasaanku? Apakah aku telah berbuat kesalahan sehingga mereka berbuat demikian? Jika benar, kesalahan apa yang telah ku perbuat sehingga mereka marah kepadaku?”

Andai saja para pejabat di negeri ini bertanya demikian pada diri mereka sendiri, mungkin mereka akan segera menemukan jawaban tersebut dengan sangat mudah—hanya dengan keluar dari kantor yang lebih mirip istana itu dan melihat kondisi rakyat yang sesungguhnya: “Ternyata, mereka marah karena aku begitu mencintai uang—karena mereka mau dan mampu merasakan jurang pemisah yang dalam antara si Kaya dan si Miskin di negeriku, sehingga seringkali dari golongan yang kaya itu tidak tahu bagaiman cara menghabiskan kekayaannya, di satu sisi ada golongan miskin yang tidak tahu bagaimana harus mencari uang untuk hidup sehingga mereka rela mencuri sesuatu dari orang lain untuk ditukarkan dengan uang yang sekarang menjelma seperti Dewa!! Jad ternyatai mereka berbuat seperti itu karena aku sangat mencintai uang!!

Ah, saya rasa itu tindakan seorang pemimpin yang bijaksana, yang masih mempunyai hati nurani, yang tidak dibutakan matanya oleh ketamakan. Apa mungkin, pejabat di negeriku mau memikirkan hal seperti itu??

Jika Anda sendiri (para pejabat) tidak mencintai uang, maka rakyat tidak akan pernah mencuri, sekalipun Anda memberi hadiah atau ganjaran kepada pencuri”  (Confucius)

No comments:

Post a Comment