Friday, April 22, 2011

AKUISISI

AMD memang pantas mengakuisisi ATi, sama seperti akuisisi Google terhadap Android. Begitu juga yang dilakukan Adobe terhadap Macromedia. Mereka berhasil menciptakan karya seni yang hebat dari “penyatuan” itu.

Lalu, dapatkah akuisisi seperti itu dilakukan oleh pihak yang lebih lemah? Sudah bisa dipastikan, hal itu mustahil dilakukan. Hal itu sama seperti penaklukan sebuah benteng. Dengan kekuatan militer maupun posisi tawar yang lemah dari pihak musuh, apakah Konstantinopel mau menyerahkan diri? Tentu saja tidak!

Tapi apakah “penyatuan” manusia harus seperti itu?

Bagaimana dengan cinta yang definisinya begitu beragam sehingga batas antara cinta dan tamak seringkali menjadi sangat kabur?

Ah, rasanya tetap saja akan lebih baik jika akuisisi dilakukan oleh pihak yang lebih kuat. Atau bagi yang tidak punya malu, mungkin akan berusaha mengaburkan definisi cinta. Bukankah, “kita tidak akan pernah bisa memberi sebelum kita memilikinya”? 

No comments:

Post a Comment